Selasa, 05 September 2017

Khas madiun

BREM


KABUPATEN Madiun, Jawa Timur, sejak dahulu menjadi daerah lintasan bagi masyarakat yang bepergian ke Surabaya, atau ke Solo di Jawa Tengah. Di Madiun, pelancong bisa membeli oleh-oleh khas berupa brem yang sudah melegenda sejak zaman Belanda. Penganan dari fermentasi beras ketan ini pun mampu menjadi pengungkit ekonomi masyarakat. Brem dengan potongan berbentuk persegi panjang itu diletakkan di atas tempat anyaman bambu. Potongan brem ditata rapi supaya mendapat penyinaran matahari yang rata. Madiun merupakan salah satu daerah penghasil brem di Tanah Air. Brem juga dihasilkan di Wonogiri, Jawa Tengah, serta di Bali dan Nusa Tenggara Timur. Setiap daerah memiliki kekhasan tersendiri. Brem Madiun, misalnya, berwarna kuning keemasan, sedangkan brem Wonogiri berwarna putih. Sejumlah pengusaha mengatakan bahwa pembuatan brem sudah ada sebelum Belanda menjajah bumi pertiwi. Resep dan cara pembuatan brem diwariskan turun temurun. Bedanya, zaman dulu brem dijual tanpa merek. Kini, pengusaha melabeli produknya untuk memudahkan promosi dan menggaet pembeli.

Madiun adalah kota dimana jajanan Brem menjadi icon dari kota ini. Brem dibuat dari sari ketan yang sudah di fermentasi. Jajanan ini halal, karena beras ketan yang digunakan masih segar (belum berubah menjadi tape) kemudian di masak untuk di fermentasi.
 Proses pembuatan Brem diawali dengan menanak beras ketan. Beras ketan yang digunakan harus kualitas yang baik agar hasilnya maksimal. Untuk itu produsen ada yang memilih menggunakan beras ketan impor dari Vietnam. Produk lokal di pasaran seringkali mengecewakan karena sudah terlalu banyak campuran beras nasinya. Beras ketan yang telah matang didiamkan sebentar agar dingin lalu ditaburi ragi hingga rata. Bahan tersebut kemudian diperam selama kurang lebih 1 minggu agar bisa menjadi tape yang manis.
Selanjutnya tape ketan diperas air sarinya dan direbus di atas api besar hingga mengental. Adonan sari tape ini kemudian dimasukkan dalam mesin pengaduk dan ditambahkan soda kue agar saat kering nanti Brem bisa mengembang dengan bagus dan tidak banyak terbentuk rongga udara. Setelah itu adonan dituangkan ke dalam cetakan-cetakan yang berbentuk persegi dan didiamkan dulu semalaman. Keesokan paginya barulah adonan tersebut dijemur di bawah terik matahari hingga kering. Langkah terakhir adalah pengemasan.
Brem mempunyai citarasa asam-manis dan ada sensasi semriwing yang khas di lidah ketika menyantapnya. Barangkali ini karena efek hasil fermentasi. Brem tak perlu dikunyah, cukup dengan dikulum atau ditempel ke lidah dia akan lumer dengan sendirinya. Terasa ringan dan menyenangkan. Selain rasa orisinal, sekarang Brem juga tersedia dalam berbagai varian rasa seperti strawberi, melon, dan durian
Brem khas madiun berbentuk kotak pipih dengan warna putih sedikit kuning, rasanya cukup adem dan segar disetiap gigitannya. Saat brem sudah mulai masuk ke mulut, testur brem yang pada langsung lebur dan rasanya yang manis langsung menyebar dan terasa oleh lidah.
Di Madiun banyak sekali pabrik yang membuat brem, salah satu yang paling terkenal di Madiun adalah Brem Suling asli Madiun. Selain itu, banyak varian rasa yang di sajikan pada jajanan brem ini, dianatranya rasa original, stroberi, coklat, keju, dan lian-lain.
Harga jual brem Madiun ini cukup murah lho, untuk satu kotaknya ada yang 4000 rupiah, tergantung dari isinya. Kisaran harga jual brem Rp. 5000 – Rp. 15.000, akan lebih murah jika kamu membelinya selusin buat oleh-oleh keluarga dan teman-teman kamu.
 Di Madiun, sebagian besar merek brem menggunakan nama suling seperti Suling Mas, Suling Gading, Suling Mustika, dan Suling Istimewa. Ini dia penampakan gambarnya:

1. Brem Suling Mas



2. Brem Suling Gading




3. Brem Mustika


4. Brem Suling Istimewa


Itulah tentang brem yang cocok untuk kamu yang ingin membeli oleh-oleh khas Madiun. Dan jika anda ingin membelinya anda bisa membelinya disisni:

1. Taman Sari
Toko yang terletak di ujung Jalan Salak ini sudah lama menjadi jujuga masyarakat bisa mendapatkan  makanan khas tersebut. Berdiri sejak tahun 1984, kini taman sari sudah memiliki tiga cabang di kota Madiun
Lokasi :
 -  Jl. Taman Praja No.3, Mojorejo, Madiun, Kota Madiun, Jawa Timur 63139-
 - Jl. Pahlawan No.9, Madiun Lor, Mangu Harjo, Kota Madiun, Jawa Timur 63122
 -  Jl. Jenderal Urip Sumoharjo No.17, Jiwan, Madiun, Jawa Timur 63161

2. Mirasa 
Lokasi :   Jl. Panglima Sudirman No.210, Pandean, Taman, Kota Madiun, Jawa Timur 63133.

Jangan lupa untuk mampir ya....










0 komentar:

Posting Komentar